Kembali
×
Berbagai Manfaat Lansia Menyanyi
04 Maret 2021 06:14 WIB

Geriatri.id--Bernyanyi merupakan kegiatan menyenangkan yang bisa membangkitkan semangat bagi kelompok lanjut usia (lansia). Semangat bernyanyi itu pula diperlihatkan oma opa anggota grup Whatsapp Lansia Online yang dikelola Geriatri.id. 

Dalam grup Whatsapp itu, oma opa saling berbagi tautan lagu dan mengajak untuk menyanyi dalam aplikasi. Di masa pandemi Covid-19 ini, aktivitas menyanyi dapat memberikan rasa bahagia bagi lansia. (Oma opa bisa bergabung dengan grup WA Geriatri, silahkan menghubungi 08111379101 atau klik https://s.id/WAGeriatri)

Selain membahagiakan, sejumlah studi mengungkap, bernyanyi memiliki segudang manfaat untuk kesehatan fisik. Berikut adalah manfaat lain dari bernyanyi bagi oma opa

1. Mengatasi masalah demensia 

Musik, dan terutama bernyanyi, digunakan sebagai terapi untuk membantu mengatasi demensia. Nina Kraus, peneliti dan ilmuwan saraf Laboratorium Neuroscience Auditory di Universitas Northwestern, mengungkapkan adanya hubungan erat antara sistem memori di otak dengan pendengaran. Menurutnya, suara berevolusi sangat lama dan berakar pada sistem saraf. (Baca juga: Musik Bantu Kembalikan Ingatan Penderita Demensia)

2. Meningkatkan kekuatan paru 

Manfaat ini dapat dilihat dari pengakuan Collin yang didiagnosis mengidap idiopathic pulmonary fibrosis. Penyakit paru yang tidak diketahui obatnya dan membunuh setengah dari orang yang terkontraksi dalam waktu tiga tahun, mengaku lebih bisa bernapas dengan baik setelah bernyanyi. 

"Saya bernyanyi dengan kelompok 16 orang. Ini membantu saya bernafas dengan lebih baik. Saya melakukan tes paru secara teratur dan sejumlah hal membaik," kata Collin dikutip dari BBC

3. Meningkatkan hormon 

Bernyanyi menyebabkan tubuh mengeluarkan endorphins, yang terkait dengan rasa nikmat. Bernyanyi membuat kita menarik napas dalam, yang kemudian meningkatkan aliran darah di seluruh tubuh dan membantu peningkatan pengaruh endorphins. Hal ini sama seperti terjadinya lonjakan endorphin ketika tertawa atau makan cokelat. 

Sebuah kajian mengungkapkan hanya dengan 40 menit bernyanyi dalam kelompok, hormon stres corticol turun jauh lebih cepat dibandingkan keadaan normal. Tingkat corticol biasanya menurun di akhir hari, tetapi bernyanyi mempercepat proses ini. Penyanyi paduan suara ditemukan menghasilkan hormon oxytocin, yang sering kali disebut sebagai hormon cinta. 

Bernyanyi juga memicu dilepaskannya dopamine, neurotransmitter di otak. Hal ini diketahui menghasilkan perasaan senang saat merespon sejumlah hal lain seperti makan atau menghirup kokain. Pelepasannya dikaitkan dengan penguatan kembali dan motivasi.

4. Mengatasi gangguan mental 

Berdasarkan kajian tahun 2017 yang dilakukan University of East Anglia, Inggris, para penyanyi yang terlibat dalam kelompok mengalami perbaikan perasaan dan keterampilan sosial. Bernyanyi dalam kelompok dapat membantu orang mengatasi penyakit jiwa, membuat mereka merasa dihargai dan meningkatkan tingkat percaya diri. 

Liberty Choir menjalankan sebuah program di sejumlah lembaga pemasyarakatan Inggris yang bertujuan untuk meningkatkan keyakinan diri tahanan dan membantu mereka bergabung kembali ke masyarakat. "Para tahanan pada mulanya enggan tetapi setelah mereka mulai bernyanyi, mereka menjadi lebih banyak bergaul. Mereka merasa lebih aman," kata direktur Liberty Choir, MJ Paranzino. 

5. Mengurangi kesepian 

Para peneliti mengatakan interaksi sosial karena bergabung dalam paduan suara juga dapat membantu mengurangi kesepian dan meningkatkan hubungan sosial. Berbeda dengan anak laki-laki dan perempuan, yang sering kali dengan gembira ikut bernyanyi, banyak orang dewasa merasa sulit bergabung.

6. Mencegah kanker

Sebuah studi Tenovus Cancer Care and the Royal College of Music menyebutkan bahwa bernyanyi dalam paduan suara sejam meningkatkan produksi protein yang dapat mencegah kanker. Studi yang dimuat  ecancermedicalscience juga menunjukkan bahwa bernyanyi dapat menurunkan stres dan menenangkan suasana hati. (ymr)

*Foto Pixabay

 

 ​​​​​

Artikel Lainnya
Artikel
17 Maret 2024 23:30 Wib