Geriatri.id--Studi baru menemukan bahwa vaksinasi COVID-19 terhadap kepada orang lanjut usia (lansia) akan menyelamatkan lebih banyak nyawa dan memperpanjang umur mereka.
Dilansir laman Berkeley News, studi itu diterbitkan 25 Februari di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences. Selama ini, ada pandangan bahwa harapan hidup lansia makin mengecil seiring bertambahnya usia, sehingga tidak perlu diprioritaskan mendapat vaksin.
"Kami tunjukkan ini keliru. Pola usia kematian COVID-19 sedemikian rupa sehingga memvaksinasi yang tertua pertama menyelamatkan paling banyak nyawa dan, yang mengejutkan, juga memaksimalkan sisa usia harapan hidup,” kata kata penulis utama studi Joshua Goldstein, seorang profesor demografi UC Berkeley.
Dengan mempertimbangkan usia dan risiko kesehatan, Goldstein dan Thomas Cassidy, ahli matematika Universitas Bucknell melakukan analisis harapan hidup di Amerika Serikat, Jerman, dan Korea Selatan dalam menghadapi pandemi virus korona selama setahun.
Mereka mendasarkan perhitungan mereka pada jumlah nyawa yang berpotensi diselamatkan dari vaksinasi, dikalikan dengan harapan hidup mereka yang divaksinasi. Misalnya, jika 1 juta vaksinasi menyelamatkan 1.000 nyawa, dan orang-orang yang divaksinasi tersebut, rata-rata, diproyeksikan untuk hidup 20 tahun lagi, jumlah total tahun kehidupan yang diselamatkan adalah 20.000.
Argumen matematika yang menjadi dasar kesimpulan mereka berlaku tidak hanya untuk beberapa negara, tetapi umumnya di seluruh dunia, kata para peneliti.Para peneliti menemukan bahwa memvaksinasi orang berusia 90-an akan menyelamatkan nyawa tiga kali lebih banyak daripada memberikan dosis yang sama kepada orang-orang di usia 80-an. Jurnal selengkapnya ada di PNAS. (ymr)