Geriatri.id--Nyeri lutut merupakan gejala yang paling sering dikeluhkan oma opa lansia karena proses penuaan. Penyebab nyeri lutut biasanya karena Osteoarthritis atau pengapuran.
Osteoarthritis atau pengapuran akan terjadi pada setiap lansia penyakit akibat penuaan atau degenetarif. Sebenarnya pengapuran itu terjadi di banyak sendi, tetapi yang paling banyak dikeluhkan adalah lutut dan pinggang. “Gejala ini tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol,” kata dr Nelfidayanie, SpKFR, Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi dari RS Hermina Bekasi dalam acara Lansia Online, Minggu 14 Februari 2021.
(#LansiaOnline merupakan program yang digelar geriatri.id yang mengulas berbagai tema terkait lansia bersama para ahli yang dapat disaksikan di Facebook dan YouTube gratis. Oma opa bisa bergabung dengan grup WA Geriatri dengan menghubungi 08111379101 atau klik https://s.id/WAGeriatri)
Nyeri lutut berisiko lebih berat terjadi terhadap perempuan, terutama pasca-menopause; obesitas karena beban lutut makin besar; trauma atau cedera sendi lutut, serta tekanan yang berulang pada sendi (pekerjaan atau olahraga).
Oma opa dapat mengenali 4 gejala Osteoarthritis, yaitu nyeri persendian, kekakuan sendi pada pagi hari, kelemahan otot-otot sekitar sendi ketidakstabilan sendi, dan timbul bunyi klik ketika sendi ditekuk atau digerakkan. “Nyeri merupakan gejala yang sering dikeluhkan oma opa karena mengganggu sehingga butuh bantuan untuk mengelola Osteoarthritis,” kata Nelfidayanie.
Nyeri sendi tak hanya terjadi pada sendi karena ada banyak struktur penyokong, seperti tendon, ligamen, otot, dan bursa. Untuk itu, kata dokter Nelfi, oma opa perlu mengetahui sumber dari rasa nyeri tersebut sehingga penanganannya tepat.
Dampak nyeri bisa luar biasa hebat. Misalnya sulit bergerak atau beraktivitas (immobilisasi). Dampak susulan dari immobilisasi itu adalah lemahnya otot sehingga dapat menyebabkan kerentaan atay frailty.. “Dengan penanganan yang baik, kerusakan dari sendi lutut dapat diperlambat sehingga lansia, oma opa bisa tetap produktif,” kata dokter Nelfi.
Bagi oma opa yang mengalami nyeri sendi lutut dapat memodifikasi beberapa kebiasaan. Tujuannya adalah mengurangi lutut agar tidak terlalu menanggung beban berat. Misalnya aktivitas turun naik tangga dikurangi, menggunakan toilet duduk, dan menjaga berat badan.
Beberapa alat yang dapat digunakan untu membantu mengurangi lutut menahan beban badan yaitu penggunaan sepatu dan pemakaian tongkat bisa membantu mengurangi menahan berat badan. “Yang penting adalah latihan ketika nyeri sudah terkontrol dengan baik,” kata dokter Nelfi.
Latihan ini dapat bermanfaat secara fisik dan mental. Secara fisik, latihan dapat meningkatkan metabolism tubuh (menurunkan gula darah, dan kadar lemak darah), mengatasi nyeri, meningkatkan kekuatan otot, serta meningkatkan fleksibelitas dan keseimbangan tubuh. Secara mental latihan ini juga dapat memperbaiki pola tidur, menstabilkan mood, serta meningkatkan kepercayaan diri.
Tiga jenis latihan yang bisa dilakukan oma opa, yaitu latihan fleksibilitas, latihan kekuatan otot dan latihan aerobik. Intensitas latihan ini bisa berbeda setiap orang, tergantung kondisi tubuhnya. Panduan latihan ini dapat dilihat melalui aplikasi Rehabin yang dapat diperoleh melalui Playstore.
Hal yang harus diperhatikan dalam memulai latihan fisik :
(ymr)
*Foto Pixabay
Video selengkapnya: