
Geriatri.id - Merawat lansia agar tetap sehat, mandiri, produktif di masa pandemi Covid-19 ini, memang menjadi tantangan tersendiri.
Sebagai kelompok rentan, meski saat ini aturan menjaga jarak fisik dan sosial mulai dilonggarkan dalam rangka menuju "New Normal", bagi lansia protokol kesehatan tetap harus dilakukan dengan ketat.
Alhasil, jika tidak terlalu penting, lansia sebaiknya memang tidak perlu ke luar rumah, termasuk untuk memeriksakan kesehatannya. Dalam kondisi ini, peran keluarga dan perawat (caregiver) menjadi sangat penting.
"Keluarga dan caregiver adalah tulang punggung perawatan lansia di masa pandemi ini," kata dr. Anastasia Asylia Dinakrisma SpPD, dalam acara Kelas Lansia Online bertajuk 'Bersama Keluarga Merawat Lansia Berpenyakit Kronis', yang diselenggarakan oleh Geriatri.id bekerjasama dengan Pergemi, Jumat (5/6).
Pengetahuan tentang apa dan bagaimana merawat lansia berpenyakit kronis menjadi sangat penting.
"Sangat penting bagi keluarga atau caregiver untuk mengenali penyakit yang diderita lansia, bagaimana memonitor penyakitnya, apa yang harus diperhatikan, kapan harus minum obat, atau kapan harus dibawa ke dokter segera. "Seringkali kurangnya pengetahuan membuat saat lansia dibawa ke dokter, kadang-kadang sudah terlambat," ujarnya.
Berita Lansia:
LANSIA ONLINE, Kelas Kesehatan dari Rumah
Bila Lansia Sakit, Begini Cara Tepat Merawatnya
3 Kunci Sukses Agar Lansia Sehat, Apa Saja?
Menjadi Lansia Sehat dan Bahagia Tanpa Kerentaan
Berikut paparan dr. Anastasia, terkait prisip merawat lansia dengan penyakit kronis di rumah:
1. Menerapkan Pola Hidup Sehat
Pola hidup sehat tidak hanya diterapkan pada lansia, tetapi juga pada keluarga dan caregiver.
Penerapan pola hidup sehat pada caregiver juga tak kalah penting karena jika caregiver sakit, maka menjadi tidak bisa merawat lansia.
Pola hidup sehat yang harus diterapkan adalah:
a. Ikuti protokol kesehatan
- mencuci tangan sesering mungkin
- etika batuk, pakai masker jika sakit
- tetap berada di rumah, hindari kerumunan, batasi kunjungan.
Untuk beribadah misalnya, meski rumah ibadah seperti masjid sudah dibuka, lansia sebaiknya tetap beribadah di rumah.
Kemudian saat ada keluarga penting ingin bekunjung tetap jalankan protokol kesehatan seperti jaga jarak, pakai masker, sehabis dari luar mandi dulu.
- tidak berbagi alat-alat pribadi seperti gelas, piring, sendok, handuk, dan lainnya.
- rutin membersihkan benda-benda yang sering disentuh, seperti gagang pintu, remote televisi, meja, harus dibersihkan dengan disinfektan, minimal sekali sehari.
b. Cukup istirahat: tidur minimal 7-8 jam sehari.
c. Menjaga asupan nutrisi dan cairan:
- konsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang.
- konsumsi suplemen jika diperlukan saja.
- minum cairan cukup, cegah dehidrasi.
d. Jaga aktivitas fisik dan kesehatan mental:
- aktivitas fisik sesuai kondisi kesehatan,
- hindari stres, jaga kesehatan psikis dan mental lansia, - selalu jaga komunikasi dan ibadah
"Caregiver harus lebih sensitif, misalnya lansia mulai kehilangan minat berkativitas, tiduran saja, maka harus sensitif, cari cara agar lebih semangat lagi, misalnya video call sama cucu, zoom meeting sama cucu, atau hobinya, harus lebih sering dicek," tegasnya.
2. Kontrol Penyakit Kronik
a. Pahami penyakitnya
Caregiver harus tahu apa penyakit yang diderita lansia, kalau lansia punya penyakit kronis.
Caranya bisa berkonsultasi dengan dengan dokter saat kontrol, memanfaatkan aplikasi tanya dokter dan lainnya.
Jika mencari tahu di internet, sebaiknya tetap dikonfirmasikan ke dokter.
b. Monitor penyakit di rumah
Dalam kondisi pandemi, peran caregiver adalah perpanjangan tangan dokter di rumah untuk merawat lansia.
Waktu berkunjung ke dokter yang lebih lama, membuat caregiver harus lebih berperan dalam memonitor penyakit lansia.
c. Taati anjuran dokter
Menaati anjuran dokter menerapkan pola hidup sesuai kondisi medis, teratur konsumsi obat, dan menjaga waktu kontrol.
3. Kenali Tanda dan Gejala Bahaya Pada Lansia
- Perubahan kesadaran seperti bicara meracau, tidak nyambung, lebih sering mengantuk, tiba-tiba mengompol
- Nyeri dada yang memberat
- Diare, muntah-muntah, tidak mau makan, lemas yang memberat, demam tinggi (38 derajat Celcius ke atas)
- Jatuh yang menyebabkan nyeri, nyeri yang memberat
- Pendarahan yang sukar berhenti, sesak napas yang memberat
- Gangguan saraf mendadak seperti kelemahan anggota badan, sakit kepala hebat, bicara pelo, kejang.*** (mag)
Ilustrasi rawat lansia. (piqsels)
Video Lansia: