Geriatri.id - Telur rebus adalah salah satu sumber protein andalan bagi masyarakat Indonesia. Namun, mendapatkan telur rebus dengan tekstur sempurna (kuning telur creamy dan putih telur padat) sering kali menjadi tantangan.
Kini, para ilmuwan telah menemukan metode terbaik untuk merebus telur dengan hasil optimal.
Ilmu di balik telur rebus
Penelitian yang diterbitkan di jurnal Communications Engineering pada 6 Februari 2025, para ilmuwan menemukan, tantangan terbesar dalam merebus telur terletak pada perbedaan suhu pematangan antara putih dan kuning telur.
Baca Juga: Tanya Jawab Masalah Kesehatan Jantung
Merebus terlalu lama membuat kuning telur keras, sementara suhu rendah bisa menghasilkan putih telur tidak matang sempurna.
Setelah bereksperimen dengan ratusan telur dan menggunakan rumus matematika untuk memahami perpindahan panas, para ilmuwan menemukan metode yang disebut Periodic Cooking.
Teknik ini melibatkan perpindahan telur dalam keranjang kukus antara dua mangkuk air dengan suhu berbeda (satu mendidih dan satu lagi suam-suam kuku pada 30 derajat Celcius) setiap dua menit selama 32 menit.
Setelah itu, telur didinginkan di bawah air mengalir sebelum dikupas.
"Metode ini memungkinkan putih telur matang sempurna, sementara kuning telurnya tetap lembut dan bisa dioleskan seperti mentega," ujar Emilia Di Lorenzo dari University of Naples Federico II, salah satu penulis studi ini.
Apakah teknik ini layak dicoba?
Meski membutuhkan waktu lebih lama dibanding metode rebus biasa, teknik ini menghasilkan perpaduan tekstur yang lebih baik.
Joanne Slavin, ahli ilmu pangan dari University of Minnesota, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan metode ini bisa menjadi revolusi dalam cara memasak telur.
"Ini memang lebih lambat, tapi hasilnya sepadan," katanya.
Jenis telur dan manfaatnya
Sebagai sumber protein utama, setiap jenis telur memiliki kandungan nutrisi berbeda:
1. Telur ayam kampung
Mengandung vitamin A, E, omega-3, serta antioksidan yang baik untuk kesehatan mata dan jantung.
2. Telur bebek
Kaya akan lemak, vitamin, dan omega-3 yang baik untuk tumbuh kembang anak.
3. Telur puyuh
Tinggi zat besi dan folat, membantu meningkatkan daya tahan tubuh serta menjaga kesehatan mata.
4. Telur omega-3
Mengandung asam lemak tak jenuh yang baik untuk kesehatan jantung dan fungsi kognitif.
Baca Juga: 14 Sindrom Geriatri yang Sering Dikeluhkan Lansia
Dengan banyak manfaat dan inovasi cara memasaknya, telur tetap menjadi pilihan makanan sehat dan bernutrisi. Apakah Anda tertarik mencoba teknik Periodic Cooking?***
*Ilustrasi - Telur ayam rebus.(Pixabay)
Video Senior Pocast