Kembali
×
Mengelola Keuangan Ala Jepang Agar Sejahtera di Usia Lanjut
04 Februari 2025 00:35 WIB

Geriatri.id - Jepang dikenal sebagai negara dengan budaya yang sangat efisien, termasuk dalam pengelolaan keuangan. Salah satu metode yang populer adalah kakeibo.

Teknik pencatatan keuangan ini telah digunakan masyarakat Jepang sejak lama, khususnya ibu rumah tangga.

Apa Itu Kakeibo?

Kakeibo pertama kali diperkenalkan jurnalis Makoto Hani pada tahun 1994 dan kembali populer pada 2017 berkat buku Kakeibo: The Japanese Art of Saving Money karya Fumiko Chiba. 

Berbeda dengan metode budgeting modern yang mengandalkan aplikasi digital, kakeibo menekankan pentingnya mencatat keuangan secara manual di buku. 

Baca Juga: Catat! Ini Daftar 144 Penyakit yang Dijamin BPJS Kesehatan

Pendekatan ini tidak hanya membantu dalam mengatur keuangan, tetapi juga berfungsi sebagai proses meditatif untuk lebih memahami kebiasaan belanja seseorang.

Prinsip dasar Kakeibo

Sebelum membeli sesuatu, kakeibo mengajarkan untuk bertanya kepada diri sendiri.

- Bisakah saya hidup tanpa barang ini?

- Berdasarkan kondisi keuangan saya saat ini, apakah saya mampu membelinya?

- Apakah saya akan benar-benar menggunakannya?

- Apakah saya memiliki tempat untuk menyimpan barang ini?

- Bagaimana saya pertama kali menemukan barang ini? Apakah dari media sosial atau hanya karena iseng?

- Bagaimana kondisi emosi saya saat ini? Apakah saya belanja karena stres?

- Bagaimana perasaan saya setelah membeli barang ini? Apakah kebahagiaannya bertahan lama?

Dengan mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan ini, seseorang dapat lebih bijak dalam membelanjakan uangnya dan menghindari pembelian impulsif.

Cara efektif menabung dengan Kakeibo


1. Mencatat semua pemasukan

Pada awal bulan, catat semua sumber pendapatan, baik gaji maupun penghasilan tambahan, dengan menuliskannya di buku catatan. 

Hal ini membantu orang lebih sadar akan kondisi keuangan pribadi.

2. Menyisihkan tabungan terlebih dahulu

Sebelum mengalokasikan uang ke berbagai kebutuhan, sisihkan terlebih dahulu untuk ditabung. 

Dalam metode kakeibo, pengeluaran dibagi ke dalam empat kategori:

1. Survival: kebutuhan pokok seperti makan, tagihan, dan cicilan.

2. Optional: hiburan, makan di luar, dan aktivitas rekreasi.

3. Culture: pembelian buku, majalah, dan hal-hal yang menambah wawasan.

4. Extra: pengeluaran tak terduga seperti hadiah ulang tahun atau sumbangan.

3. Tunggu 24 jam sebelum membeli barang

Jika merasa ingin membeli sesuatu, cobalah menunda selama 24 jam. 

Jika setelah itu barang tersebut masih terasa penting dan keuangan mencukupi, maka belilah. 

Jika tidak, berarti barang tersebut bukan kebutuhan mendesak.

4. Sering memeriksa saldo rekening

Memeriksa saldo rekening secara rutin akan membantu mengontrol pengeluaran dan membuat orang lebih sadar akan kondisi keuangan.

5. Membuat pengingat di dompet

Salah satu trik menarik dalam kakeibo adalah menyelipkan catatan di dompet bertuliskan, “Apakah saya benar-benar membutuhkan barang ini?” agar selalu ingat untuk berpikir sebelum berbelanja.

6. Gunakan uang tunai untuk bertransaksi

Berbelanja dengan kartu debit atau kredit sering membuat orang tidak sadar seberapa banyak uang yang telah dikeluarkan.

Dengan membayar menggunakan uang tunai, orang dapat lebih memperhatikan pengeluarannya.

Metode kakeibo mengajarkan orang untuk lebih sadar dalam mengelola keuangan dengan cara yang sederhana namun efektif. 

Baca Juga: 14 Sindrom Geriatri yang Sering Dikeluhkan Lansia

Dengan mencatat pengeluaran secara manual, menunda pembelian tidak perlu, dan mengalokasikan dana dengan bijak, orang dapat mencapai kestabilan finansial seperti masyarakat Jepang. 

Bagaimana, sudah siap mencoba kakeibo untuk keuangan yang lebih sehat?***

*Ilustrasi - Lansia Jepang.(Pixabay)

Video Senior Podcast

Artikel Lainnya
Artikel
22 Maret 2025 21:59 Wib
Artikel
22 Maret 2025 13:23 Wib
Tags