
Geriatri.id - Aktivitas olahraga menjadi bagian penting dari kesehatan dan kesejahteraan manusia. Seiring perkembangan peradaban telah dipahami manfaat aktivitas fisik untuk kesehatan fisik dan mental.
Pemahaman manfaat aktivitas fisik dan meresepkan olahraga sebagai bagian dari tatalaksana penyakit telah dilakukan di berbagai belahan dunia sejak lebih dari 2500 tahun lalu.
Dalam perkembangannya, pemanfaatan olahraga sebagai salah satu komponen dari tatalaksana pengobatan dan pencegahan penyakit tidak lagi mendapat perhatian.
“Olahraga hanya dianggap menjadi bagian dari permainan, mengisi waktu luang, membentuk tubuh,” ujar Dosen Departemen Fisiologi, Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Dr. dr. Denny Agustiningsih, M.Kes, AIFM, dikukuhkan dalam jabatan Guru Besar Bidang Fisiologi Olahraga, dikutip dari laman ugm.ac.id, Kamis 30 Januari 2025.
Baca Juga: Catat! Ini Daftar 144 Penyakit yang Dijamin BPJS Kesehatan
Dalam pengukuhannya, Prof Denny menyampaikan pidato berjudul "Apakah Olahraga Selalu Mendatangkan Manfaat Kesehatan?".
Dalam pemaparannya, ia menyampaikan berbagai penelitian mengenai faktor yang mempengaruhi tingginya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit kronis.
Pada akhirnya penelitian ini mengembalikan pemahaman pentingnya aktivitas fisik dalam dunia kedokteran.
Para peneliti meyakini tidak ada intervensi yang dapat berdampak positif banyak organ dan sistem tubuh secara bersamaan selain aktivitas fisik.
“Pada tahun 2007 muncul gagasan mengintegrasikan aktivitas fisik ke dalam perawatan kesehatan rutin sebagai cara untuk mencegah dan mengobati penyakit kronis. Prinsip utama dari inisiatif ini menekankan bahwa olahraga bukan hanya cara untuk meningkatkan kebugaran, tetapi juga merupakan alat penting dalam pencegahan dan pengobatan berbagai penyakit kronis,” jelasnya.
Halaman: