Geriatri.id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, menyoroti peran strategis silver society atau masyarakat lansia dalam mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis kebutuhan lansia, yang dikenal sebagai silver economy.
Mewakili Presiden Prabowo Subianto, Pratikno menekankan, silver society bukan hanya tantangan demografi, tetapi juga peluang besar pembangunan ekonomi.
Ia mengungkapkan lansia memiliki kebutuhan khas yang bisa mendorong pertumbuhan berbagai sektor ekonomi.
Pratikno menjelaskan bahwa silver economy, lansia dengan kebutuhan spesifiknya, memicu pertumbuhan di berbagai sektor seperti layanan kesehatan, teknologi ramah usia, dan pariwisata berkelanjutan.
Baca Juga: Catat! Ini Daftar 144 Penyakit yang Dijamin BPJS Kesehatan
“Dalam silver economy, kebutuhan lansia yang spesifik, seperti alat bantu kesehatan, terapi rehabilitasi, dan layanan publik yang ramah lansia, membuka potensi besar bagi investasi dan inovasi,” ujarnya saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Persatuan Pensiunan Indonesia di Kantor BPSDM Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Selatan, pada Kamis 5 Desember 2024.
Selain itu, ia menekankan, lansia juga berperan aktif memberikan kontribusi signifikan dalam pembangunan bangsa.
“Lansia memiliki pengalaman dan jejaring yang kuat. Mereka bukan hanya pengguna layanan, tetapi juga berperan aktif mendukung pembangunan melalui berbagai kontribusi mereka,” katanya.
Silver economy bisa terealisasi dengan baik saat merespon kebutuhan dan mengoptimalkan peran penduduk lansia dalam pembangunan negara.
Pemerintah terus berusaha mewujudkan lansia mandiri, sejahtera, dan bermartabat sesuai Stranas Kelanjutusiaan dengan kolaborasi bersama multipihak.
Pemerintah tidak hanya melakukan pemberdayaan, namun juga upaya perlindungan lansia.
“Strategi ini sudah dituangkan dalam Perpres Nomor 88 Tahun 2021 tentang Strategi Nasional Kelanjutusiaan. Pemerintah akan terus berkoordinasi untuk memastikan pelaksanaan program yang mendukung lansia, baik dari segi kesehatan, ekonomi, maupun lingkungan yang inklusif,” jelasnya.
Agenda Rakernas menjadi momentum untuk membahas peran lansia dalam masyarakat, termasuk melalui organisasi seperti Persatuan Pensiunan Indonesia, yang menurut Pratikno, memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam membangun bangsa.
Baca Juga: 14 Sindrom Geriatri yang Sering Dikeluhkan Lansia
“Silver society bukan sekadar statistik. Mereka adalah pilar penting dalam pembangunan ekonomi dan sosial Indonesia ke depan,” pungkasnya.***
*Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Persatuan Pensiunan Indonesia di Kantor BPSDM Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Selatan, pada Kamis 5 Desember 2024.(Dok.Kementerian PMK)
Video Senior Podcast