Geriatri.id - Olahraga tidak hanya baik untuk tubuh, tetapi juga berdampak luar biasa pada kesehatan mental. Penelitian terbaru yang diterbitkan di Journal of Affective Disorders menunjukkan aktivitas fisik, terutama lari, bisa menjadi terapi efektif untuk kecemasan dan depresi.
Dikutip dari Medical Daily, dalam sebuah studi yang melibatkan 141 pasien dengan depresi dan atau kecemasan, peserta diberikan dua pilihan terapi.
Pertama, penggunaan antidepresan SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitor). Kedua, mengikuti terapi lari berbasis kelompok selama 16 minggu.
Menariknya, banyak peserta memilih terapi olahraga daripada obat.
Baca Juga: 14 Sindrom Geriatri yang Sering Dikeluhkan Lansia
Hasilnya, kedua kelompok menunjukkan perbaikan signifikan dalam tingkat kecemasan dan depresi, dengan sekitar 44 persen peserta dari masing-masing kelompok melaporkan hasil positif.
Namun, kelompok yang berlari mencatat manfaat tambahan, seperti penurunan berat badan, lingkar pinggang lebih kecil, peningkatan tekanan darah dan fungsi jantung lebih baik.
Sebaliknya, kelompok yang menggunakan antidepresan cenderung mengalami sedikit kemunduran pada penanda metabolik tersebut.
Salah satu temuan menarik dari penelitian ini adalah tingkat kepatuhan terhadap terapi.
Hanya 52 persen peserta yang memilih terapi lari tetap konsisten hingga akhir uji coba, berbanding 82 persen pada kelompok antidepresan.
Hal ini menunjukkan, meski olahraga menawarkan manfaat besar, tantangan untuk mempertahankan rutinitas tetap menjadi kendala yang perlu diperhatikan.
Olahraga sebagai terapi tambahan
Meski olahraga terbukti bermanfaat, peneliti menekankan terapi fisik seperti lari tidak dimaksudkan untuk menggantikan antidepresan.
Antidepresan tetap menjadi pilihan pengobatan, terutama bagi mereka yang membutuhkan hasil cepat atau tidak mampu menjalani aktivitas fisik intensif.
Namun, olahraga bisa menjadi terapi tambahan yang memperkaya pendekatan pengobatan bagi pasien dengan kecemasan dan depresi.
Mengapa aktivitas fisik penting?
Profesor Brenda Penninx, dari Vrije University di Amsterdam, menyebut terapi olahraga harus mendapatkan perhatian lebih serius.
Aktivitas fisik seperti lari membantu tubuh melepaskan endorfin, dikenal sebagai hormon kebahagiaan yang dapat mengurangi gejala kecemasan dan depresi.
Baca Juga: Tanya Jawab Masalah Kesehatan Jantung
Selain itu, olahraga teratur juga meningkatkan kualitas tidur, mengurangi stres serta memberikan rasa pencapaian dan rutinitas positif.
Olahraga adalah salah satu cara sederhana namun efektif untuk mendukung kesehatan mental.
Meski tidak menggantikan peran antidepresan, aktivitas fisik bisa menjadi bagian penting dari pendekatan holistik untuk mengatasi kecemasan dan depresi.***
*Ilustrasi - Dampak olahraga pada kesehatan mental.(Pexels)
Video Senior Podcast