Rajin Minum Air Putih Bisa Cegah Demensia Saat Lansia, Benarkah?

Minum tidak hanya untuk melepas dahaga dan menghindari dehidrasi. Ternyata, menurut sebuah penelitian, minum air dapat mengurangi atau mencegah terjadinya demensia. Demikian hasil riset yang dilakukan oleh para ilmuwan di Universitas Kopenhagen.

Penelitian dilakukan terhadap sekitar 800 ribu orang di Denmark. Para ilmuwan menguji para responden dengan air minum yang mengandung lithium. Ternyata didapatkan bahwa di lokasi-lokasi dimana air minumnya mengandung tinggi lithium, tingkat kasus demensia lebih rendah 17 persen bila dibandingkan yang tinggal di tempat dengan kadar lithium dalam air minum yang rendah.

Lithium adalah unsur logam yang ditemukan dalam jumlah yang bervariasi dalam air minum di Inggris, dari sekitar satu migrogram per liter hingga sekitar 21 mikrogram per liter. Para peneliti menemukan adanya manfaat yang bisa didapat setelah ada kandungan lithium 15 mikrogram per liter air minum.

Lithium diketahui memiliki efek neuroprotektif dan merupakan pengobatan standar untuk gangguan bipolar. Percobaan pada tikus telah menunjukkan bahwa lithium dapat meningkatkan memori. Juga diketahui mengurangi aktivitas enzim yang disebut GSK-3, yang diyakini para ilmuwan berperan dalam penyakit Alzheimer.

Allan Young, Profesor Mood Disorders di King's College London's Institute of Psychiatry, mengatakan, "Studi ini cocok dengan bukti sebelumnya yang menunjukkan bahwa lithium mungkin memiliki manfaat kesehatan dan lithium dapat mencegah demensia.”

Selain itu, lithium sudah banyak diresepkan untuk gangguan mood dan ada beberapa bukti yang dapat meningkatkan memori.

Perlu kita tahu, sekitar 800.000 orang di Inggris hidup dengan demensia dan jumlahnya diperkirakan akan meningkat secara signifikan dalam beberapa dekade mendatang seiring pertambahan populasi. Namun saat ini belum ada obat untuk menangani kondisi tersebut.

Profesor David Smith, seorang ahli farmakologi dari Universitas Oxford, mengatakan, "Ini adalah penelitian berkualitas tinggi dalam populasi besar. Hubungan antara kadar lithium dalam air minum dan diagnosis demensia sangat signifikan. Namun, itu bukan hubungan linear. Kita seharusnya tidak menambahkan garam lithium ke air keran karena kita tidak akan tahu berapa jumlah yang harus digunakan."

Dr James Pickett, kepala penelitian di badan amal Masyarakat Alzheimer, mengatakan: "Sesuatu yang semurah dan berlimpah seperti lithium mungkin memiliki peran dalam pencegahan penyakit Alzheimer di masa depan. Namun, penelitian lebih lanjut termasuk uji klinis diperlukan.”  (hil)

Referensi: www.sciencealert.com