Geriatri.id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menekankan pentingnya peran masyarakat lansia dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis kebutuhan lansia, yang dikenal dengan istilah silver economy.
Pernyataan ini disampaikan saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Persatuan Pensiunan Indonesia di Kantor BPSDM Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Selatan, Kamis 5 Desember 2024.
Mewakili Presiden Prabowo Subianto, Pratikno menegaskan, silver society tidak hanya menjadi tantangan demografi, tetapi juga peluang besar untuk mendorong pembangunan ekonomi.
Baca Juga: Tanya Jawab Masalah Kesehatan Jantung
Lansia, dengan kebutuhan spesifiknya, menjadi motor penggerak di berbagai sektor, seperti layanan kesehatan, teknologi ramah usia, hingga pariwisata berkelanjutan.
“Dalam silver economy, kebutuhan lansia yang spesifik, seperti alat bantu kesehatan, terapi rehabilitasi, dan layanan publik yang ramah lansia, membuka potensi besar bagi investasi dan inovasi,” ujarnya dikutip dari laman Kementerian PMK.
Selain sebagai konsumen, lansia juga berperan aktif dalam pembangunan bangsa.
Dengan pengalaman dan jejaring yang mereka miliki, kelompok ini bisa menjadi katalisator inovasi dan pembangunan sosial.
Perpres Nomor 88 Tahun 2021: Fondasi Lansia Mandiri dan Sejahtera
Pemerintah telah menyusun kebijakan strategis untuk mendukung lansia melalui Perpres Nomor 88 Tahun 2021 tentang Strategi Nasional Kelanjutusiaan (Stranas Kelanjutusiaan).
Strategi ini bertujuan menciptakan lansia yang mandiri, sejahtera, dan bermartabat.
"Pemerintah akan terus berkoordinasi untuk memastikan pelaksanaan program yang mendukung lansia, baik dari segi kesehatan, ekonomi, maupun lingkungan yang inklusif,” jelas Pratikno.
Halaman: