Kembali
×
Kopi dan Asam Lambung: Tips Aman Menikmati Secangkir Minuman Favorit  
20 November 2024 22:15 WIB

Geriatri.id - Kopi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari banyak orang. Namun, kopi sering menjadi sorotan negatif, terutama karena dianggap sebagai pemicu naiknya asam lambung.  

Bagi penderita Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), kekhawatiran ini semakin kuat. 

Kandungan kafein dalam kopi dapat merelaksasi otot perut dan memungkinkan asam lambung naik ke esofagus, menimbulkan sensasi terbakar di dada dan ulu hati.  

Benarkah kopi adalah penyebab utama asam lambung?  

Penelitian menunjukkan, kopi bukan satu-satunya penyebab naiknya asam lambung. 

Pola hidup, pola makan dan sensitivitas tubuh masing-masing individu juga berperan besar. 

Baca Juga: Tanya Jawab Masalah Kesehatan Jantung

Beberapa studi bahkan menyimpulkan, belum ada bukti kuat yang mengaitkan secara langsung konsumsi kopi dengan kenaikan asam lambung.  

Namun, bagi mereka yang sensitif terhadap kopi, ada cara untuk tetap menikmatinya tanpa khawatir memicu gangguan lambung. 

Berikut lima tips aman minum kopi, terutama bagi penderita maag dan GERD dilansir dari Drink Golden Ratio:  

1. Pilih kopi dengan kadar asam rendah
  
Biji kopi memiliki kadar keasaman bervariasi, tergantung jenis dan metode pengolahannya. 

Kopi dengan kadar asam rendah lebih aman bagi mereka yang sensitif terhadap makanan dan minuman asam.  

Ahli menyarankan untuk memilih kopi jenis dark roast, yang memiliki rasa lebih lembut dan kadar asam lebih rendah dibandingkan kopi light roast. 

Ini dapat mengurangi risiko gangguan pencernaan dan rasa tidak nyaman setelah minum kopi.  

2. Hindari pemakaian pemanis berlebih


Krim dan pemanis tambahan sering kali menjadi pelengkap kopi favorit. 

Namun, bahan-bahan ini dapat memicu produksi asam lambung lebih banyak karena membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna.  

Karena itu, disarankan untuk menikmati kopi tanpa tambahan pemanis.  

3. Perhatikan kandungan kafein
  
Food and Drug Administration (FDA) merekomendasikan konsumsi kafein tidak lebih dari 400 mg per hari atau setara dengan empat cangkir kopi.  

Selain jumlah, tingkat pemanggangan biji kopi juga berpengaruh. 

Kadar kafein kopi dengan tingkat pemanggangan lebih lama (dark roast) lebih rendah dan lebih aman bagi lambung.  

4. Pilih kopi berkualitas
  
Kualitas kopi berperan penting dalam kenyamanan pencernaan. Kopi segar yang belum melalui banyak proses pengolahan cenderung lebih ramah bagi lambung dibanding kopi instan atau kopi dengan tambahan rasa.  

Meski kopi decaf (dekafeinasi) sering dianggap aman, proses pengolahannya yang panjang justru bisa memicu iritasi pada lambung.  

5. Gunakan metode penyeduhan yang tepat

Baca Juga: 14 Sindrom Geriatri yang Sering Dikeluhkan Lansia
 
Metode penyeduhan memengaruhi kadar asam dalam kopi. Cold brew adalah teknik yang menghasilkan kopi dengan kadar keasaman lebih rendah karena prosesnya tidak melibatkan panas.  

Jika menggunakan metode seperti French press, pastikan alatnya berkualitas baik untuk mengurangi kandungan cafestol, senyawa yang dapat memicu kolesterol buruk dan berpotensi memperburuk gejala GERD.***  

*Ilustrasi - Kopi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari banyak orang.(Pixabay)

Video Senior Podcast

 

Artikel Lainnya
Artikel
08 Mei 2025 07:59 Wib
Artikel
08 Mei 2025 07:44 Wib
Artikel
03 Mei 2025 09:29 Wib
Tags