Geriatri.id - Makan merupakan sebuah kenikmatan hidup. Namun kenikmatan ini bisa berubah seiring bertambahnya usia, terutama bagi penggemar makanan pedas.
Saat usia semakin bertambah, tubuh mulai menunjukkan "ketidaksukaan" pada makanan pedas yang dulu mungkin bisa disantap tanpa masalah. Apa yang terjadi?
Menurut Dr. Andrew Ong, konsultan di Departemen Gastroenterologi & Hepatologi di Rumah Sakit Umum Singapura, tubuh memiliki reseptor yang tersebar di seluruh saluran pencernaan, dari mulut hingga usus besar.
Reseptor ini mendeteksi capsaicin -komponen utama dalam cabai yang memberikan sensasi panas.
Sensasi terbakar di bibir dan lidah saat makan cabai adalah bukti kerja reseptor ini, tetapi rasa panas yang sama juga terdeteksi di perut, hingga berakhir di ujung sistem pencernaan.
Baca Juga: Tanya Jawab Masalah Kesehatan Jantung
Akibatnya, makanan pedas kerap menimbulkan sensasi panas di perut dan bahkan memicu diare.
Reseptor pendeteksi capsaicin di usus kecil dan besar mengirimkan sinyal ke tubuh untuk mempercepat proses pencernaan, mengusir makanan pedas secepat mungkin.
Namun, proses ini membuat usus besar tidak memiliki cukup waktu untuk menyerap air dari sisa makanan, sehingga menyebabkan diare.
Mengapa kemampuan makan pedas berkurang seiring bertambahnya usia?
Selain proses alami penuaan, ada beberapa alasan mengapa makanan pedas menjadi lebih sulit ditoleransi seiring bertambahnya usia.
1. Pengobatan penyakit kronis
Orang usia menengah cenderung mengonsumsi obat untuk penyakit kronis seperti kolesterol atau hipertensi.
Efek samping dari obat-obatan ini sering kali meningkatkan sensitivitas terhadap makanan pedas.
2. Stres
Penelitian menunjukkan stres menurunkan ambang nyeri di saluran pencernaan. Ini menjadikan gejala makan pedas lebih terasa dan tidak nyaman bagi mereka yang mengalami stres.
3. Perubahan pola makan
Kebiasaan makan masyarakat Asia yang semakin banyak mengadopsi gaya barat telah mengurangi paparan terhadap makanan pedas, sehingga tubuh menjadi kurang terbiasa.
Menikmati makanan pedas dengan bijak
Mengurangi atau membatasi konsumsi makanan pedas bisa menjadi langkah awal yang baik, terutama jika gejala intoleransi semakin parah.
Dilansir Channel News Asia, Dr. Ong menyarankan untuk menikmati makanan pedas secukupnya.
Jika tidak terbiasa, mungkin bisa memulainya dengan mengonsumsi sedikit demi sedikit secara teratur agar tubuh dapat menyesuaikan diri.
Baca Juga: 14 Sindrom Geriatri yang Sering Dikeluhkan Lansia
Bagi yang ingin tetap menikmati hidangan pedas, berikan waktu kepada tubuh untuk menyesuaikan diri kembali.
Tetap bijak dalam mengonsumsi makanan pedas agar kenikmatan makan tidak berubah menjadi tantangan di usia senja.***
*Ilustrasi - Bahan makanan pedas.(Pixabat)
Video Senior Podcast