Risiko Kanker Paru-paru pada Bukan Perokok Meningkat, Ini Pemicunya

Geriatri.id - Selama ini kanker paru-paru dianggap identik dengan perokok aktif. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, justru terjadi peningkatan kasus kanker paru-paru di kalangan bukan perokok atau perokok pasif. 

Meski masih belum dapat dipastikan penyebab utamanya, para ahli menduga kecenderungan genetik dan pemicu lingkungan termasuk yang berkontribusi terhadap risiko ini.

Berikut beberapa faktor yang diduga meningkatkan risiko kanker paru-paru pada bukan perokok dikutip dari Verywell Health:

1. Kecenderungan genetik

Beberapa orang mungkin memiliki kecenderungan genetik yang membuat mereka lebih rentan terkena kanker paru-paru, meski tidak pernah merokok. 

Penelitian menunjukkan perubahan tertentu pada gen seseorang dapat meningkatkan risiko mereka mengembangkan penyakit ini.

Baca Juga: Tanya Jawab Masalah Kesehatan Jantung

2. Paparan gas radon

Radon adalah gas radioaktif alami yang tidak berwarna dan tidak berbau. Gas ini dapat terakumulasi di rumah yang dibangun di atas tanah mengandung uranium. 

Paparan radon dianggap sebagai salah satu penyebab utama kanker paru-paru pada bukan perokok. Di banyak negara, radon telah menjadi perhatian serius dalam upaya pencegahan kanker.

3. Asap rokok bebas

Asap rokok bekas (secondhand smoke) menjadi ancaman serius bagi orang tidak merokok. Asap rokok mengandung ribuan bahan kimia berbahaya, termasuk nikotin dan zat karsinogenik lainnya. 

Orang yang tinggal atau bekerja di lingkungan dengan perokok berisiko tinggi menghirup residu asap rokok yang menempel pada pakaian, permukaan atau perabot.

4. Risiko pekerjaan

Zat karsinogenik yang digunakan di berbagai industri, seperti pelarut, pestisida dan logam berat dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru. 

Mereka yang bekerja di bidang konstruksi, pengecatan atau industri dengan paparan bahan berbahaya seperti asbes, berilium, atau asap diesel berpeluang lebih tinggi terkena kanker paru-paru, meski tidak merokok.

5. Polusi udara

Halaman: