Kembali
×
Mengenang Rekam Jejak Hamzah Haz Politikus Senior Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia ke-9
25 Juli 2024 10:00 WIB

Geriatri.id - Wakil Presiden Republik Indonesia ke-9, Hamzah Haz, meninggal dunia pada Rabu, 24 Juli 2024. Hamzah Haz, yang menjabat sebagai Wakil Presiden di era pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, wafat pada usia 84 tahun.

Kabar duka ini dikonfirmasi oleh Deputi Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana. Politisi senior dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut menghembuskan napas terakhirnya di Klinik Tegalan, Jakarta, pada pukul 09.30 WIB.

Menurut informasi dari keluarga, Hamzah Haz meninggal dunia karena faktor usia bukan karena sakit.Hamzah Haz dikebumikan di pemakaman keluarga di Bogor.

Profil Hamzah Haz

Semasa hidupnya, Hamzah Haz dikenal sebagai politisi dan negarawan yang kerap memberikan pandangan terhadap isu-isu ekonomi politik. Pandangan ini selaras dengan latar belakang akademisnya.

Baca juga: Deretan Atlet Lansia yang Pernah Berlaga di Olimpiade

Hamzah lahir di Ketapang, Kalimantan Barat pada 15 Februari 1940. Ia menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya di Pontianak.

Setelah lulus dari SMP, Hamzah melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA). Berbeda dengan teman-temannya yang banyak memilih bekerja di bank setelah lulus, Hamzah Haz memilih menjadi guru sekolah menengah di kampung halamannya, Ketapang, hingga tahun 1962. 

Pada tahun yang sama, Hamzah Haz juga sempat bekerja sebagai wartawan di surat kabar Bebas di Pontianak. Selanjutnya, ia menjadi Pimpinan Umum Harian Berita Pawan di Kalimantan Barat.

Pada tahun berikutnya, ia mengikuti ayahnya yang merupakan anggota Koperasi Kopra ke Yogyakarta. Di Yogyakarta, ia melanjutkan pendidikan tinggi di Akademi Koperasi Negara.

Sejak masa SMP, Hamzah aktif dalam berorganisasi. Kebiasaannya ini berlanjut hingga di bangku kuliah, di mana ia mendirikan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia dan menjadi ketuanya. Pengalaman organisasi ini menjadi bekalnya untuk terjun ke dunia politik.

Pada tahun 1965, setelah menyelesaikan pendidikannya di Akademi Koperasi Negara Yogyakarta, Hamzah Haz kembali ke Pontianak dan melanjutkan studinya di Universitas Tanjungpura dengan jurusan Ekonomi Perusahaan.


Selama berkuliah, Hamzah sempat menjadi asisten dosen dan akhirnya resmi menjadi dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura. 

Karier Politik Hamzah Haz

Hamzah Haz memulai karier politiknya dari bawah. Bermodal pengalaman berorganisasi, ia sempat menjadi Ketua Presidium KAMI Konsulat Pontianak dan mewakili Angkatan 66 di DPRD Kalimantan Barat.

Ia juga sempat menjadi Wakil Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Nahdlatul Ulama (NU) Kalimantan Barat, sebelum akhirnya berkarier di Gedung DPR/MPR di Senayan pada tahun 1971.

Baca juga: Alat Berteknologi AI Bisa Prediksi Gejala Awal Alzheimer

Setelah NU berfusi ke dalam Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hamzah Haz terpilih sebagai anggota DPR mewakili PPP secara terus-menerus. Pada akhir tahun 1998 hingga 2007, ia menjabat sebagai Ketua Umum PPP.

Sebagai anggota DPR, Hamzah Haz terkenal dengan pandangannya yang kritis mengenai masalah moneter, khususnya terkait Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Karier politiknya semakin berkembang ketika pada tahun 1998 ia menjadi Menteri Negara Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada kabinet Presiden Habibie. Namun, pada 10 Mei 1999, ia mengundurkan diri dari jabatan tersebut karena desakan masyarakat yang meminta pimpinan partai tidak duduk sebagai menteri.

Pada 6 Oktober 1999, Hamzah Haz terpilih sebagai Wakil Ketua DPR-RI untuk periode 1999–2004. Saat itu, kursi kepresidenan RI sudah dijabat oleh KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Presiden Gus Dur pun meminta Hamzah Haz untuk duduk di kabinet sebagai salah satu  Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan. Namun, ia kembali mengundurkan diri pada November 1999 dan fokus memimpin partai.

Pada tahun 2001, Hamzah Haz terpilih sebagai Wakil Presiden ke-9 RI melalui Sidang Istimewa MPR. Dalam pidato setelah pelantikannya, Hamzah Haz bertekad untuk menjalin hubungan baik dengan Presiden Megawati guna membentuk pemerintahan yang efektif.

Setelah masa jabatannya selesai pada tahun 2004, Hamzah Haz mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilu 2004 dengan menggandeng Agum Gumelar sebagai wakilnya. 

Namun, hasil Pemilu 2004 menyatakan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2004 - 2009. Sejak Pemilu 2004, Hamzah Haz tidak lagi mencalonkan diri sebagai presiden maupun wakil presiden.

*Foto: Hamzah Haz ( X @muhammadiyah)

Video Senior Podcast

 

Artikel Lainnya
Artikel
08 Mei 2025 07:59 Wib
Artikel
08 Mei 2025 07:44 Wib
Artikel
03 Mei 2025 09:29 Wib
Tags
Hamzah Haz
obituari
lansia
lansia inspiratif
kisah inspiratif
berita lansia
kabar duka