Kembali
×
Dapat Menyerang Siapa Saja, Jangan Tunda Pengobatan Hepatitis
13 Juli 2024 23:22 WIB

Geriatri.id - Hepatitis dapat menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, ibu hamil, orang dewasa dan lansia. Banyak penyebab Hepatitis atau radang hati, termasuk infeksi virus.  Bagaimana cara pengobatannya? 

Umumnya pengobatan hepatitis bersifat suportif berupa pemberian cairan dan diet yang adekuat serta pengawasan ketat adanya tanda kegagalan hati akut.

Pengobatan hepatitis akut yang disebabkan infeksi hepatitis A bersifat suportif. Ini karena tidak ada antivirus khusus hepatitis A.

Perawatan di rumah sakit mungkin diperlukan pada pasien dengan mual muntah hebat yang berisiko mengalami dehidrasi. Ini juga berlaku pada infeksi hepatitis D dan E.

Berbeda dengan hepatitis B dan C karena terdapat antivirus spesifik yang dapat diberikan untuk mencegah virus berkembang biak dan mencegah perjalanan penyakit menjadi lebih berat

Baca Juga: 14 Sindrom Geriatri yang Sering Dikeluhkan Lansia

1. Pengobatan Hepatitis B

Tidak semua penderita hepatitis B kronik perlu diobati. Keputusan pengobatannya tergantung pada hasil evaluasi dokter setelah penderita menjalani serangkaian pemeriksaan.

Apabila diputuskan untuk diberikan obat-obatan, ada dua pilihan obat yang dapat diberikan kepada penderita Hepatitis B, yaitu golongan nukleosida analog dan interferon.

- Obat Oral dari Golongan Nukleosida Analog

Obat ini diberikan per oral (diminum) dan dapat diberikan seumur hidup.

Ada beberapa jenis nukleosida analog yang tersedia di Indonesia, diantaranya Lamivudine, Telbivudine, Entecavir,  Adefovir, dan Tenofovir.


- Obat Injeksi (Suntikan) dari Golongan Pegylated-Interferon

Interferon merupakan zat yang memediasi respon peradangan dalam tubuh sebagai mekanisme pertahanan terhadap virus.

Obat ini memiliki efek antivirus dan meningkatkan sistem imun tubuh. 

Terdapat dua jenis peg-interferon, yaitu pegylated-interferon α-2a (peg-IFN α-2a) dan pegylated-interferon α-2b (peg-IFN α-2b). 

Keduanya diberikan melalui suntikan subkutan.

2.  Pengobatan Hepatitis C

Pengobatan Hepatitis C diberikan pada Hepatitis C kronik karena seringkali pasien datang ke pusat layanan kesehatan dalam fase kronik.

Pemberian antivirus pada pasien dengan Hepatitis C kronik harus atas pertimbangan dokter setelah melakukan serangkaian pemeriksaan.

Pilihan terapi terbaru yang menjadi tulang punggung terapi Hepatitis C kronik adalah agen direct acting antivirus (DAA).

DAA yang tersedia di Indonesia saat ini adalah sofosbuvir, ledipasvir/sofosbuvir, simeprevir, daclatasvir, elbasvir/grazoprevir, dan velpatasvir/sofosbuvir.

Apabila DAA belum tersedia, dapat diberikan kombinasi obat injeksi peg-interferon dan ribavirin.

Baca Juga: 5 Pertanyaan Mengenai Hipertensi

Kapan harus ke dokter?

Segera pergi ke dokter jika merasakan gejala Hepatitis yang tak kunjung membaik.

Daripada gejalanya semakin memburuk, jangan menunda konsultasi dengan dokter tentang kondisi kesehatan.***

Sumber: Kemenkes

*Ilustrasi - Pengobatan hepatitis.(Pixabay)

Video Lansia Online

Artikel Lainnya
Artikel
08 Mei 2025 07:59 Wib
Artikel
08 Mei 2025 07:44 Wib
Artikel
03 Mei 2025 09:29 Wib
Tags