Geriatri.id - Jumlah penduduk dunia yang berusia 65 tahun ke atas meningkat hampir dua kali lipat menjadi 10,3% dari total 8 miliar manusia.
Tren ini diperkirakan terus berlanjut, dengan proyeksi jumlah penduduk berusia 65 tahun ke atas mencapai 20,7% pada tahun 2074.
Dalam rangka memperingati Hari Kependudukan Dunia tahun ini pada 11 Juli 2024, Anadolu Agency mengumpulkan informasi dari sumber-sumber PBB tentang keadaan populasi dunia saat ini, termasuk tren pertumbuhan dan penurunan regional,
Selain itu, jumlah orang berusia 80 tahun ke atas diperkirakan akan lebih dari tiga kali lipat.
Menurut laporan "2024 State of World Population Report" dari UN Population Fund (UNFPA), dinamika populasi global menunjukkan perubahan signifikan dalam pola pertumbuhan regional, kepadatan penduduk, dan tingkat urbanisasi.
Baca Juga: 5 Pertanyaan Mengenai Hipertensi
Penuaan populasi global ini terutama terjadi di Eropa, Amerika Utara, dan sebagian Asia yang menghadapi tantangan dalam layanan kesehatan, rencana pensiun dan dinamika tenaga kerja.
Data UNFPA menunjukkan proporsi global orang berusia 65 tahun ke atas hampir dua kali lipat, dari 5,5% pada 1974 menjadi 10,3% pada 2024.
Angka ini diproyeksikan mencapai 20,7% pada 2074 dengan jumlah lansia berusia 80 tahun ke atas lebih dari tiga kali lipat.
Negara maju memiliki proporsi populasi lansia tertinggi, sedangkan negara berkembang mengalami penuaan populasi yang cepat.
Penuaan populasi ini terkait dengan peningkatan harapan hidup rata-rata dan penurunan tingkat kesuburan.
Tingkat kesuburan global telah turun menjadi 2,3 anak per wanita. Ini dipengaruhi perubahan dalam perencanaan keluarga, pendidikan, dan kondisi ekonomi.
Di wilayah maju seperti Amerika Utara dan Eropa, tingkat kesuburan rata-rata 1,5 anak per wanita.
Sedangkan di wilayah kurang berkembang yang mencakup Asia, Afrika, dan Amerika Latin, rata-rata tingkat kesuburan lebih tinggi, 2,4 anak per wanita.
Afrika tetap menjadi wilayah dengan pertumbuhan tercepat, terutama di negara seperti Nigeria, Ethiopia, dan Republik Demokratik Kongo.
Sementara di Asia, negara seperti India dan Cina mengalami pertumbuhan lebih lambat akibat penurunan tingkat kesuburan.
Di Eropa, rendahnya tingkat kesuburan dan tren migrasi menyebabkan penurunan atau stagnasi populasi, dengan negara seperti Jerman, Italia, dan Rusia menghadapi tantangan penurunan angkatan kerja.
Kepadatan populasi global sangat bervariasi, dengan lebih dari 55% kini tinggal di daerah perkotaan.
Kota besar seperti Tokyo, New Delhi, dan Shanghai menampung jutaan penduduk dalam area yang relatif kecil.
Sementara negara seperti Kanada, Australia, dan Rusia memiliki wilayah luas dengan populasi jarang.
Baca Juga: 14 Sindrom Geriatri yang Sering Dikeluhkan Lansia
Perwakilan UNFPA Turki, Mariam A. Khan mengatakan tema Hari Kependudukan Dunia tahun ini adalah "Threads of Hope," untuk memperingati enam tahun tersisa hingga tenggat waktu Sustainable Development Goals (SDGs) pada 2030.
Dia mencatat meski terjadi penurunan 34% dalam kematian ibu pada tahun 2000-2020, masih ada tantangan yang harus dihadapi.
Tantangan ini termasuk fakta bahwa setiap hari 800 wanita meninggal akibat penyebab kematian yang dapat dicegah.***
*Ilustrasi - Populasi lansia di dunia meningkat tajam.(Pixabay)
Video Lansia Online