Geriatri.id - Kelompok lanjut usia (lansia) di India menolak menghabiskan masa senja mereka sendirian dan beralih ke aplikasi perjodohan. Tapi ini berarti melanggar beberapa hal yang ditabukan masyarakat.
Madhav Damle mengelola sebuah panti jompo di Wai, sebuah kota di negara bagian Maharashtra, India barat.
Bertahun-tahun lalu, pekerjaannya mengharuskan dirinya menghadapi kenyataan tidak menyenangkan — banyak warga yang mengalami kesepian dan stres, serta memiliki hubungan buruk dengan keluarga dan teman mereka.
Salah satu lansia di bawah asuhannya bahkan mencoba bunuh diri dengan mengonsumsi obat tidur. Anak-anaknya yang sudah dewasa menunjukkan sedikit minat untuk merawatnya.
Mencari cara untuk meringankan isolasi kliennya, Damle punya ide, mencoba mencocokkan mereka menjadi pasangan dengan perspektif pernikahan. Ini bekerja sangat baik, terutama untuk klien berusia pertengahan hingga akhir 60an.
Baca Juga: 5 Pertanyaan Mengenai Hipertensi
Namun dia kemudian menghadapi kendala tidak terduga, karena beberapa anak klien tidak menyukai anggota keluarga mereka yang sudah lanjut usia menikah, karena masalah warisan.
“Kami melakukan survei terhadap beberapa lansia di (kota Maharashtra) Pune, dan sekitar 70% dari mereka terbuka terhadap gagasan untuk menjalin hubungan langsung dalam pasangan," ujarnya dikutip dari Hindustan Times.
'Waktu dan cinta' sebagai prioritas utama
Masyarakat India sangat konservatif dalam hal pernikahan dan hubungan.