Lansia Punya Risiko Lebih Tinggi Alami Cedera Kulit Akibat Perekat Medis

Geriatri.id - MARSI (Medical Adhesive-Related Skin Injury/cedera kulit akibat perekat medis) kerap terjadi pada anak, pasien unit perawatan intensif (ICU), pasien yang telah menjalani pembedahan dan pasien lanjut usia (lansia).

MARSI terjadi akibat penggunaan perekat medis atau plester yang kurang tepat sehingga berdampak signifikan terhadap kerusakan permukaan kulit.

Dampaknya pada kerusakan permukaan kulit menimbulkan rasa nyeri, infeksi, perluasan luka, dan lambatnya penyembuhan luka.

Perwakilan dari Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (PERGEMI) Dr dr Kuntjoro Harimurti, Sp.PD-KGer, M.Sc mengakui pada dasarnya hampir seluruh kelompok populasi memiliki risiko terkena MARSI.

Namun, lansia memiliki risiko lebih tinggi karena kondisi kulit menurun pada saat penuaan. Kondisi ini ditambah umumnya lansia memiliki banyak penyakit, menggunakan obat-obatan dan dengan status gizi kurang (malnutrisi).

Baca Juga: 14 Sindrom Geriatri yang Sering Dikeluhkan Lansia

Menurut Kuntjoro, MARSI bagi pasien lansia menimbulkan ketidaknyamanan karena rasa nyeri, lamanya waktu penyembuhan luka. Ini bisa membuat pasien stres, bekas luka hingga infeksi.

"Jaringan kulit lansia yang cenderung rapuh karena kehilangan kelembaban dan kekenyalan menjadi faktor risiko tersendiri yang menyebabkan semakin tingginya risiko MARSI," jelasnya.

Dia memaparkan sebuah studi prevalensi yang dilakukan selama 28 hari. Hasilnya menunjukkan  pasien berusia 65-74 tahun dalam perawatan penyakit akut rata-rata mengalami cedera kulit akibat perekat sebesar 21,1 persen.

Halaman: