Geriatri.id - Kementerian Sosial (Kemensos) telah menetapkan 100.000 lanjut usia (lansia) tunggal di tanah air untuk mendapatkan bantuan permakanan pada TA 2023.
Data menunjukkan, banyak lansia dan disabilitas tinggal sendiri di berbagai daerah di tanah air. Mereka rentan mengalami ketelantaran, kelaparan, keterasingan, bahkan meninggal dunia dalam kesendirian.
“Program permakanan ini relatif baru karena baru dilaksanakan di tahun 2022 dan dilanjutkan di tahun 2023. Permakanan ini diantar langsung ke penerima dengan menu yang memenuhi gizi para lansia/ disabilitas,” ujar Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Pepen Nazaruddin dalam siaran pers, Jumat 23 Juni 2023.
Baca Juga: 14 Sindrom Geriatri yang Sering Dikeluhkan Lansia
Pepen menekankan, program pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi para lansia tunggal dan disabilitas sejalan dengan program prioritas Kemensos.
Program prioritas itu adalah pemenuhan kebutuhan dasar kelompok rentan yaitu lansia tunggal dan penyandang disabilitas.
Melalui program permakanan ini, para lansia dan disabilitas akan mendapatkan kebutuhan nutrisi makanan dua kali sehari.
Rinciannya nasi/jenis makanan pokok lainnya, lauk pauk (hewani/nabati), sayur, buah potong, dan air mineral.
Untuk mendukung program itu, Kemensos menyiapkan anggaran Rp787.661.312.000 dengan sasaran 100.000 orang untuk permakanan lansia dan 33.774 untuk disabilitas.
“Selain untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi, dengan program ini diharapkan mampu menekan angka pengeluaran pangan bagi para lanjut usia dan disabilitas,” kata Pepen.
Baca Juga: 5 Pertanyaan Mengenai Hipertensi
Para penerima permakanan lansia maupun disabilitas merupakan masyarakat miskin dan tidak mampu yang NIK-nya sudah terdaftar dalam DTKS. Adapun untuk lansia tunggal minimal berusia 75 tahun atau lebih.
Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Salahuddin Yahya mengatakan, program permakanan juga bertujuan mendorong dan meningkatkan solidaritas serta gotong royong dengan menggerakkan kelompok masyarakat dalam pelaksanaannya.
"Program ini secara paralel memberikan manfaat lebih, memberikan makanan, menumbuhkan kesetiakawanan sosial karena masyarakat bisa merangkul kembali tetangga yang merupakan lansia/disabilitas, dan menumbuhkan enterpreneurship karena ada perputaran ekonomi di pihak pokmas," katanya.
Salah satu perwakilan Kelompok Masyarakat (Pokmas) DKI Jakarta Meiti, menjelaskan, pada tahun 2022 di Jakarta, bantuan permakanan dilaksanakan dengan merangkul jumantik dan dasawisma yang menjangkau 5 kelurahan.
“Dari setiap kelurahan ada perwakilan yang mengambil makanan untuk didistribusikan. Belanja dilaksanakan malam, dan mulai memasak jam 3 pagi agar bisa didistribusikan sekitar jam 9," katanya.***
Foto: Kemensos menyalurkan bantuan permakanan untuk lansia mulai Juli 2023.(Kemensos)
Video Lansia Terbaru: