Geriatri.id - Neuropati adalah istilah medis untuk kerusakan saraf. Penyebab neuropati mulai dari efek penyakit hingga gaya hidup tidak sehat.
Dilansir Health Direct, gejala neuropati diantaranya
nyeri yang lebih sakit di malam hari, kesemutan, mati rasa serta sensasi terbakar dan sengatan listrik.
Gejala lainnya, kelemahan otot, hilangnya kemampuan menggerakkan anggota tubuh dan bermasalah dengan keseimbangan.
Berikut penyebab neuropati dikutip dari Everyday Health:
1. Diabetes
Diabetes menyebabkan sifat konduktif saraf melambat sehingga impuls listrik ke saraf tidak berfungsi dengan baik.
Baca Juga: 5 Pertanyaan Mengenai Hipertensi
Akibatnya, terjadi perubahan sensasi secara progresif. Selain itu juga nyeri dan kelemahan otot pada anggota badan umumnya kaki dan tangan.
2. Kemoterapi
Pengobatan kanker melalui kemoterapi dapat menjadi penyebab neuropati perifer yang disebut chemotherapy-induced peripheral neuropathy (CIPN).
Sebanyak 68 persen orang yang menjalani kemoterapi mengalami CIPN di bulan pertama. Selanjutnya, persentase itu menurun hingga 30 persen setelah 6 bulan atau lebih.
3. Usia
Usia menjadi penyebab neuropati yang tidak bisa dihindari. Seiring bertambahnya usia, prevalensi neuropati meningkat karena peningkatan risiko penyakit kronis.
Menurut penelitian, 8 persen orang berusia 55 tahun ke atas memiliki polineuropati (neuropati yang melibatkan banyak saraf).
4. HIV/AIDS
Penderita HIV/AIDS berisiko mengembangkan neuropati. Ini akibat efek virus dan obat yang digunakan. Obat-obatan yang paling sering dikaitkan dengan gejala neuropatik antara lain didanosine (Videx), zalcitabine (Hivid) dan stavudine (Zerit).
5. Gangguan autoimun
Faktor risiko penyebab neuropati lainnya adalah penyakit dan gangguan autoimun.
Infeksi penyakit menular juga dapat menyebabkan neuropati.
Risiko neuropati meningkat seiring bertambahnya usia yang disebut postherpetic neuralgia (nyeri saraf yang bertahan lama).
6. Paparan racun
Paparan racun seperti merkuri dan arsenik, termasuk dalam makanan dapat menjadi penyebab neuropati.
Paparan merkuri sangat tinggi bisa berasal dari konsumsi makanan laut secara berlebih. Sementara, paparan arsenik bisa berasal dari beras merah.
7. Trauma, stres berulang dan peradangan
Cedera atau pembengkakan dapat merusak atau menekan satu atau lebih saraf dapat mengganggu fungsinya. Ini menjadi penyebab neuropati.
Orang yang memiliki trauma pada tulang belakang dapat menyebabkan kerusakan dan cedera pada saraf tepi atau sumsum tulang belakang. Ini bisa mengakibatkan neuropati.
8. Genetika
Neuropati terkadang terjadi karena faktor genetik atau keturunan. Neuropati herediter yang paling umum adalah penyakit Charcot-Marie-Tooth.
9. Gangguan sumsum tulang
Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara neuropati dan gangguan sumsum tulang. Gangguan sumsum tulang ini disebut gammopati monoklonal.
Ilustrasi - Pixabay
Video Lansia Terkini: