
Geriatri.id - Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (PERGEMI) merilis hasil "Survei Kesejahteraan Lansia" bertepatan dengan peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN), 29 Mei 2022. Survei ini merupakan survei untuk kelompok lanjut usia (lansia) terbesar di Indonesia.
“Ini merupakan survei awal dan yang terbesar khusus kelompok lansia di Indonesia. Semoga data survei membuat kita semakin paham untuk memedulikan lansia,” ujar Kepala Divisi Geriatri IPD FKUI-RSCM Jakarta/PB PERGEMI DR dr Kuntjoro Harimurti SpPD-K.Ger M.Sc.
Survei ini meliputi personal well being, pengalaman vaksin, persepsi terhadap layanan kesehatan dan persepsi terhadap peran pemerintah.
Metode survei menggunakan telesurvei yaitu metode survei yang dilakukan secara jarak jauh dengan menggunakan perangkat komunikasi.
Survei ini melibatkan 816 responden 57,2 perempuan dan 42,8 laki-laki yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia pada 9–22 Mei 2022.
Responden terbagi dalam lima kategori usia yaitu 60-65 tahun (64,2%), 66-70 tahun (20,1%), 71-75 tahun (9,6%), 76-80 tahun (3,7%) dan >80 tahun (2,5%).
Pekerjaaan responden berusaha sendiri atau wiraswasta atau pedagang 52,3%, buruh (12,2%), petani atau nelayan (8,0%), freelance atau tidak tetap (5,0%), berkebun (3,4%), sopir atau ojek online (3,1%), pengajar atau guru atau dosen (dengan status tetap) (2,7%), karyawan swasta (2,3%), ibu rumah tangga (1,9%) dan lainnya (penjahit, asisten rumah tangga, dll) (9,1%).
Hasil survei menunjukkan kondisi well-being lansia di Indonesia pada masa pandemi masih cukup baik (M=7,5) dari skala 1-10. Skor well-being lansia perempuan (M=7,7) lebih tinggi dibandingkan laki-laki (M=7,2).
Dari sisi ekonomi, pandemi COVID-19 membawa dampak negatif pada kondisi keuangan lansia.
Sebanyak 57,6% responden merasa kondisi ekonominya berkurang. Sementara 36% responden merasa sama saja dan hanya 6,1 yang kondisi ekonominya lebih baik.
Dari sisi kesehatan, hasil survei menunjukkan kurang dari 40,1% lansia merasa sakitnya mengganggu aktivitas keseharian dan 24,6% mempunyai penyakit kronis.
Lansia perempuan yang melaporkan memiliki penyakit kronis lebih banyak dibanding laki-laki.
Halaman: