Perhatikan Ya, Konsumsi Hidangan Khas Lebaran ini

Penulis: Husna Sabila

Geriatri.id - Saat lebaran, aneka hidangan khas biasanya tersaji di meja makan. Akan tetapi, kehadiran makanan-makanan yang menggiurkan ini perlu diperhatikan lebih seksama agar konsumsinya tidak sampai membawa dampak negatif bagi kesehatan, khususnya kesehatan lansia.

Dilansir dari berbagai sumber, beberapa jenis makanan yang perlu diperhatikan asupan konsumsinya yaitu sebagai berikut:

1. Makanan yang mengandung banyak santan

Jenis makanan yang jamak ditemukan saat lebaran adalah yang berbahan bumbu utama santan seperti opor ayam, rendang daging, dan rendang hati ayam. Namun sayangnya, jenis makanan ini tidak bisa dikonsumsi secara berlebihan karena kadar lemak jenuh yang dikandungnya sangat tinggi dan dapat menyebabkan berkumpulnya LDL atau kolesterol jahat dalam darah. Hal ini menyebabkan arteri menyempit dan akan meningkatkan risiko terkena penyakit-penyakit berbahaya yang berhubungan dengan jantung. Selain kolesterol, kandungan purin yang tinggi pada jenis makanan tersebut juga akan berdampak negatif terhadap kesehatan seperti risiko kenaikan kadar asam urat dalam tubuh. 

2. Kue-kue kering khas lebaran

Selain makanan berat, lebaran rasanya juga kurang lengkap tanpa kehadiran kue kering penunggu toples di ruang tamu keluarga saat hari raya. Mulai dari jenis kastengel, nastar, putri salju, dan beragam nama camilan sejenis lainnya. Jenis makanan ringan ini umumnya menggunakan butter atau mentega sebagai salah satu kandungan utamanya. Sayangnya, butter dan mentega termasuk jenis bahan makanan yang tidak baik untuk dikonsumsi secara berlebihan. Keduanya termasuk ke dalam jenis makanan dengan peringkat paling tinggi dalam hal kandungan lemak jenuh dan lemak trans (lemak yang terbentuk saat minyak menjadi lemak padat). Kedua jenis lemak ini erat kaitannya dengan kolesterol jahat tubuh. 

3. Kacang goreng

Mengonsumsi kacang goreng gurih sembari mengobrol dengan sanak saudara ditemani minuman hangat rasanya sangat pas dengan momen kebersamaan lebaran. Namun, pengolahan kacang dengan cara digoreng menjadikan kudapan ini tidak bagus untuk dikonsumsi secara berlebihan. 

4. Minuman manis warna-warni

Minuman cantik dengan berbagai warna dan rasa serta kemudahan dalam mengombinasikannya dengan buah maupun taburan lainnya menjadikan sirup sebagai pilihan minuman praktis yang jarang absen dari meja makan, termasuk saat lebaran. Namun sayangnya, sirup mengandung kadar gula yang cukup tinggi yang tidak baik bagi kesehatan, khususnya bagi lansia dengan riwayat diabetes. Dalam 100 mililiter sirup terkandung 68 gram gula. Kandungan ini melebihi batas konsumsi gula harian yang ditetapkan oleh American Heart Association, yaitu 35 gram untuk laki-laki dan 25 gram gula untuk perempuan.

Selain lebih memperhatikan konsumsi jenis-jenis makanan di atas, keluarga Indonesia dapat menerapkan beberapa tips yang dibagikan oleh dr. Ika Fitriana, Sp.PD, K-Ger. Kepada Geriatri TV dalam acara Lansia Online (23/4) agar makan saat lebaran lebih ‘ramah’ bagi lansia.

Pertama, makan menggunakan piring kecil agar lebih bisa menakar jumlah makanan yang hendak dikonsumsi, sekaligus memberi kesempatan otak untuk berpikir lebih lanjut sebelum menambah porsi makanan. Tips lainnya adalah makan makanan lebaran dimulai dengan konsumsi buah dan makanan tinggi serat terlebih dahulu.

Tips ketiga dan tidak kalah penting yaitu hidrasi yang cukup dengan konsumsi air putih. Keluarga Indonesia dapat mengingatkan lansia untuk minum air putih secara cukup, sebab lansia pada umumnya memiliki sensor rasa haus yang kurang peka sehingga kerap kali menyebabkan mereka lupa untuk minum.

Tips keempat yaitu ‘mindful’ saat makan, dengan menikmati makanan yang dikonsumsi satu persatu lansia dapat terhindar dari konsumsi makanan secara berlebihan dan terburu-buru.***

==

Video Lansia Online "Lebaran Sehat untuk Lansia dan Keluarga"