Jaga Kesehatan Agar Lebih Khusyuk  Beribadah di Pekan Terakhir Ramadan

Penulis: Husna Sabila

Geriatri.id - Memasuki pekan-pekan terakhir di bulan Ramadan, umat muslim akan menghadapi masa peribadatan yang lebih intens dari biasanya, mulai dari menjaga salat tarawih, tadarus alquran, sampai itikaf.

Untuk dapat melakukan keseluruhan rangkaian kegiatan ibadah dengan aman dan nyaman, lansia dan keluarga Indonesia perlu mempersiapkan diri dan kesehatan dengan cermat dan seksama. Persiapan kesehatan, khususnya kesehatan jantung ini perlu diperhatikan agar keberlangsungan ibadah di pekan-pekan akhir Ramadan dapat dijalankan dengan penuh kekhusyukan. 

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Czeresna Heriawan Soejono, Sp.PD-K-Ger., M.Epid., MP., membagikan kiat sehat jantung kepada keluarga Indonesia pada acara Lansia Online (18/4) bersama Entrasol di saluran Youtube Geriatri TV. Kiat kesehatan jantung guna menyiapkan diri menghadapi pekan terakhir Ramadan ini dapat dijabarkan menjadi poin-poin berikut:

Menjaga asupan gizi makanan yang seimbang

Dalam menjalankan ibadah, asupan gizi yang masuk ke dalam tubuh perlu diperhatikan agar yang memang masuk ke dalam tubuh kita ini adalah makanan yang dapat menunjang kesehatan tubuh sehingga kegiatan ibadah tidak terganggu nantinya. Kandungan protein, karbohidrat, lemak, dan nutrient yang masuk ke dalam tubuh harus disesuaikan dengan kebutuhan harian individu. Lebih terperinci dalam komponen protein, yaitu protein whey dan casein yang diperlukan sebanyak kurang lebih 1-1,2 gram per Kg berat badan tiap harinya. Kandungan fenol untuk menjaga kesehatan jantung juga diperlukan keterpenuhannya dalam tubuh bersamaan dengan anti-oksidan, anti-inflamasi, dan anti-agregasi. Dan yang terkahir dan tidak kalah penting untuk dikonsumsi yaitu kebutuhan serat harian tubuh. 

Cukup bergerak/olahraga 

Pengaturan waktu berolahraga sangat diperlukan ketika bulan puasa agar tubuh tetap prima dan bugar tanpa harus terkena risiko dehidrasi. Sebagai salah satu alternatif, lansia dan keluarga Indonesia dapat melakukan olahraga ringan di pilihan waktu menjelang berbuka, ataupun setelah berbuka sembari menunggu waktu salat Isya. 

Cukup cairan

Kebutuhan cairan tubuh wajib terpenuhi guna menghindarkan lansia dan keluarga Indonesia dari risiko dehidrasi. Untuk itu, meminum air sesuai anjuran kebutuhan harian perlu dilaksanakan secara bertahap, tidak dalam satu waktu, yaitu 8 gelas yang terbagi untuk diminum saat berbuka, setelah salat maghrib, setelah salat isya, setelah salat tarawih, setelah makan malam, sebelum tidur, ketika bangun tidur, dan saat sahur. 

Berkenaan dengan kebutuhan nutrisi tubuh yang harus terpenuhi di rentang waktu yang sangat sempit di bulan puasa, yaitu kurang lebih 5 jam 30 menit saja, maka perlu pengaturan makan yang sangat baik untuk memastikan keterpenuhan kebutuhan tersebut. Sebagai alternatif untuk menyiasati keadaan tersebut, keluarga Indonesia khususnya lansia dapat mengonsumsi suplemen nutrisi oral yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi lengkap lansia.

==

Video selengkapnya: