
Penulis: Husna Sabila
Geriatri.id - Dimulainya bulan Ramadan tinggal menghitung hari. Berbeda dengan dua tahun terakhir sejak pandemi COVID-merebak dan mengkhawatirkan, tahun ini umat muslim dapat bernapas lega sebab dua hal.
Pertama, masyarakat kini sudah boleh kembali beribadah di masjid-masjid termasuk salat tawarih berjamaah dan salat Idul Fitri. Saf-saf salat pun sudah dapat dirapatkan kembali. Meski demikian, semua tetap disarankan untuk menjaga protokol kesehatan.
Kedua, pemerintah juga dipastikan telah mempersilakan warga untuk mudik . Dilansir dari laman covid19.go.id, mudik lebaran diperbolehkan, dengan syarat sudah dua kali vaksin dan satu kali booster, serta tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.
Perubahan pada beberapa peraturan ini berkaca pada perkembangan status pandemi di Indonesia yang kian membaik. Berdasarkan hasil survei serologi yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, dan tim pandemi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, dinyatakan bahwa untuk saat ini setidaknya 86,6% penduduk Indonesia memiliki antibodi COVID-19 dalam tubuhnya.
Proporsi penduduk dengan antibodi COVID-19 tertinggi dimiliki oleh masyarakat yang telah melakukan vaksinasi dosis lengkap. Tidak hanya itu, jumlah antibodi dalam tubuh masyarakat yang telah divaksin terbukti tiga kali lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak atau belum melakukan vaksinasi COVID-19. Persebaran penularan COVID-19 di Indonesia juga dapat dikatakan sudah merata tidak hanya terpusat pada wilayah aglomerasi saja.
Namun demikian, kondisi baik ini tidak dapat diartikan bahwa kita telah sepenuhnya bebas dari kemungkinan terpapar COVID-19. Fakta bahwa masyarakat Indonesia yang memiliki antibodi COVID-19 ini memberi kita ruang untuk dapat bernapas lega sebab meskipun tetap terdapat kemungkinan terpapar COVID-19, namun gejala yang mungkin timbul cenderung lebih ringan dan juga meminimalisir kemungkinan mortalitas pada kasus-kasus ke depannya.
Khusus terkait lansia, pemerintah hingga kini masih berusaha keras untuk menggenjot vaksinasi pada kelompok rentan ini, karena angkanya masih jauh dari target. Data per 25 Maret 2022, jumlah lansia yang telah divaksin booster baru 2 juta orang, atau masih 9,52%.
Jadi, bagi Opa Oma sekalian, atau keluarga Indonesia yang masih memiliki orangtua lansia, alangkah baiknya jika fasilitas vaksinasi gratis yang disediakan oleh negara dapat dimanfaatkan segera, agar kesehatan terus terjaga serta dapat menjalani mudik dengan leluasa.
==
Ikuti program Lansia Online (LOL) dengan tema “Otak Sehat Sepanjang Usia” bersama dr. Fasihah Irfani Fitri, M.Ked(Neu), Sp.S(K), Tim Edukasi Alzheimer Indonesia & Koordinator Wilayah ALZI Medan, Sabtu 26 Maret 2022 Pukul 13.00-14.00 WIB di Youtube Geriatri TV.